Fraud Pentagon Model dan Analisis Kecurangan Laporan Keuangan

  • Dwi STIE EKUITAS
  • Fingka Kumala Aurellya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas, Bandung, Indonesia
  • Dwi Resti Aulia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas, Bandung, Indonesia
  • Ilham Ramadhan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas, Bandung, Indonesia
Keywords: Fraud Pentagon, Kecurangan, Laporan Keuangan.

Abstract

Penelitian ini menggunakan model fraud pentagon untuk menyelidiki kecurangan di Indonesia dan akar penyebabnya. Populasi penelitian ini terdiri dari 106 perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2022. Sampel terdiri dari 91 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Data statistic BEI dan laporan tahunan perusahaan menjadi sumber data penelitian. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik deskriptif verifikatif adalah metodologi yang digunakan. Metode analisis data menggunakan regresi logistic. Menurut hasil penelitian, kecurangan di industri keuangan Indonesia pada tahun 2022 secara signifikan dipengaruhi oleh tekanan eksternal dan kesempatan, tetapi tidak dipengaruhi oleh stabilitas keuangan, target keuangan, kompetensi, rasionalisasi dan arogansi. Dengan adanya temuan ini, perusahaan diharapkan lebih meningkatkan pengawasan untuk mencegah terjadinya potensi kecurangan laporan keuangan dan meningkatkan tata kelola untuk meningkatkan nilai dan kinerja perusahaan dalam jangka panjang demi keberlanjutan usaha.

 

Abstract - This study uses the pentagon's fraud model to investigate fraud in Indonesia and its root causes. The population of this study consists of 106 financial sector companies listed on the IDX in 2022. The sample consisted of 91 companies selected using the purposive sampling method. IDX statistical data and the company's annual report are the source of research data. Quantitative research using verifiable descriptive techniques is the methodology used. The data analysis method uses logistic regression. According to the results of the study, fraud in Indonesia's financial industry in 2022 was significantly influenced by external pressures and opportunities, but not by financial stability, financial targets, competence, rationalization, and arrogance. With these findings, companies are required to further improve their management to prevent potential financial statement fraud and improve governance to increase the company's value and performance in the long term for business sustainability.

Published
2024-12-31